Sebagai
makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia
ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang
terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Banyak pakar
menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi
seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm menyebutnya bahwa
komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk,
sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan
komunikasi. (Schramm, 1988).
Apa yang mendorong manusia sehingga
ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya? Teori dasar Biologi menyebutnya
adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Harold D. Laswell salah seorang peletak
dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik menyebut tiga fungsi dasar yang
menjadi penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi.
Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol
lingkungannya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui peluang
yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang
mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui suatu
kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia dapat mengembangkan
pengetahuannya, yakni belajar dari pengalamannya, maupun melalui informasi yang
mereka terima dari lingkungan sekitarnya.
Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi
dengan lingkungannya. Proses kelanjutan suatu masyarakat
sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan
lingkungannya. Penyesuaian disini bukan saja terletak pada kemampuan manusia
memberi tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir, gempa bumi dan musim
yang mempengaruhi perilaku manusia, tetapi juga lingkungan masyarakat tempat
manusia hidup dalam tantangan. Dalam lingkungan seperti ini diperlukan
penyesuaian, agar manusia dapat hidup dalam suasana yang harmonis.
Ketiga, adalah upaya untuk melakukan transformasi
warisan sosialisasi. Suatu masyarakat yang ingin mempertahankan
keberadaannya, maka anggota masyarakatnya dituntut untuk melakukan pertukaran
nilai, perilaku, dan peranan. Misalnya bagaimana orangtua mengajarkan tatakrama
bermasyarakat yang baik kepada anak-anaknya. Bagaimana sekolah difungsikan
untuk mendidik warga negara. Bagaimana media massa menyalurkan hati nurani khalayaknya,
dan bagaimana pemerintah dengan kebijaksanaan yang dibuatnya untuk mengayomi
kepentingan anggota masyarakat yang dilayaninya.
Ketiga fungsi menjadi patokan dasar bagi
setiap individu dalam berhubungan dengan sesama anggota masyarakat. Profesor David
K. Berlo dari Michigan State University menyebut secara ringkas bahwa
komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan
memprediksi sikap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri
dalam menciptakan keseimbangan dengan masyarakat (Brynes, 1965). Dengan demikian bahwa komunikasi jelas
tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk mengatur tatakrama
pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi dengan baik akan memberi pengaruh
langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia
seorang dokter, dosen, manajer, pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh
lapangan, pramuniaga, dan lain sebagainya. Sehingga, keberhasilan dan kegagalan
seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka, banyak
ditentukan oleh kemampuannya berkomunikasi.
Sifat manusia untuk menyampaikan
keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan
manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang isyarat, kemudian disusul
dengan kemampuan untuk memberi arti setiap lambang itu dalam bentuk bahasa
verbal. Usaha-usaha manusia untuk berkomunikasi
lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu.
Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai,
dipilih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dunia luar dengan memakai
perahu, rakit, dan sampan. Pemukulan gong di Romawi dan pembakaran api yang
mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh
para serdadu di medan perang. Dan masih banyak lagi usaha manusia untuk
berkomunikasi dengan simbol atau lambang.
Komunikasi adalah salah satu aktivitas
yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk
berhubungan dengan sesamanya diakui oleh hampir semua agama. Disamping itu, komunikasi telah
memperpendek jarak, menghemat biaya, menembus ruang dan waktu. Komunikasi
berusaha menjembatani antara pikiran, perasaan, dan kebutuhan seseorang dengan
dunia luarnya. Komunikasi membangun kontak-kontak manusia dengan menunjukkan
keberadaan dirinya dan berusaha memahami kehendak, sikap dan perilaku orang
lain. Komunikasi membuat cakrawala seseorang menjadi makin luas. Sebagai
contoh, sebuah konferensi yang diselenggarakan untuk ASEAN misalnya peserta
tidak perlu beramai-ramai ke Singapore. Mereka cukup menekan tombol komputer
yang dihubungkan dengan satelit, maka terbukalah kesempatan untuk berdialog
dengan peserta lainnya yang tetap tinggal di negara masing-masing. Begitu besarnya pengaruh komunikasi
dalam kehidupan kita maka Peter Drucker seorang analis manajemen Amerika
manilai bahwa: di negara-negara yang sudah maju, maka setiap pembelanjaan dalam
bentuk dollar, selain untuk makanan dan pakaian dihabiskan untuk kepentingan
komunikasi. Drucker membuktikannya dengan menunjuk pembayaran telepon, telex,
perangko, pajak TV, radio, surat kabar, seminar, menonton, rekreasi, buku,
majalah, komputer semuanya untuk memenuhi kebutuhan informasi.
Dengan penjelasan diatas bahwa dapat
disimpulkan bahwa komunikasi penting dalam kehidupan manusia. Mulai dari masa
lalu dengan menggunakan lambang atau simbol, sampai adanya satelit yang
menghubungkan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Begitupun dalam pekerjaan
tidak lepas dari komunikasi untuk mencapai karir yang lebih baik lagi. Oleh
sebab itu, komunikasi tetap ada dan dilakukan oleh setiap manusia baik dengan
non verbal maupun verbal.
Komentar
komunikasi itu penting dalam
kehidupan kita sehari-hari, karena komunikasi berguna untuk penyampaian pesan
kepada orang lain sehingga timbul suatu kepahaman maksud satu sama lain.
Komunikasi juga penting dalam terjalinnya sebuah relasi antar manusia,
komunikasi juga penting dalam pembentukan karakter dan pribadi seseorang,
karena dengan berkomunikasi manusia bisa membentuk pengalaman sehingga manusia
bisa berkembang. Selain itu semua ternyata komunikasi juga penting untuk
kesehatan psikologis manusia.
Sumber : http://bahasa.kompasiana.com/2014/02/13/pentingnya-komunikasi-dalam-kehidupan-manusia-634851.htmlaa